Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

perebutan antara emak dan senja

Aku, emak, dan senja Pernakah kau meminta senja pada ibu yang tengah menyusuimu ?,lantas ia terhuyung huyung menggembol keinginanmu dan mengisak pada tuhan. Bapakmu yang setengah membawa botol menampar kesialan kami, hidup kami begitu sempurna bila di tengok dalam sedikit aspek. Ibu sedang berwasiat: “ingat nak, meski bulat dan perputar, kita takkan pernah merasakannya karena kelabuh besar, jadi merunduklah agar kau tak mabuk darat”. Dia tertegun pasrah Karena senja tak pernah membiarkanku runduk. Ia terlalu indah mak, Esoknya aku berpamitan untuk mengejar senja, bapak menggulung masa bersama dan mengguyurnya dengan ciu . “lebih baik mabuk kenangn dari pada menangisimu nak”. Ibu tetap menjadi badai, menghancurkan hati yang berkembang hendak melayar. Ibu menjadi ombak, dan aku berenang di sela selanya, kembali ku rasakan hangat di susui. Aku di biarkan pergi, setelah ku berjanji akan membangunkan rumah kecil dengan senja senja kecil agar bisa selalu di timangnya kembali

ini cuma ngomong

 bismillah, niat nulis lillahitaala