Selamat Beristirahat, H. Drs.K.Ng. AGUS SUNYOTO. M.Pd

 


Innalillahi wa innalillahirojiun, pukul 07.30 kami menerima broadcast melalui whatsapp bahwa beliau K.H Agus telah berpulang ke Rahmatulloh, beliau meninggal di salah satu Rumah sakit di Surabaya, kami sebagai warga Nahdiyyin sangat terkejut dan merasa sangat kehilangan sosok budayawan yang dedikasinya terhadap NU luar biasa. Beliau adalah sosok yang sangat aktif di banyak kegiatan NU, meski posisinya sebagai ketua Lesbumi beliau tidak segan segan untuk mendatangi undangan di ranting ranting NU bukan hanya di lingkungan PonPes beliau, Global Tarbiyatul Arrifin di Malang, namun beliau juga kerap menghadiri acara NU wilayah Anak Cabang di wilayah Jatim. beliau juga sangat aktif dalam menulis, di masa muda beliau adalah seorang wartawan, banyak buku dan artikel yang telah di publish, bahkan karyanya yang berjudul  Atlas Walisongo menjadi buku non fiksi terbaik tahun 2014.

ada cerita menarik seputar berita atas berpulangnya beliau, cerita ini bermula saat pukul 16.30 menjelang magrib, ketua Ansor PAC. Ringenrejo Kab. Kediri menjapri saya soal pemakaman Kyai Agus yang akan dilaksanakan di Kediri, tepatnya di Pondok Arrosyad Ds. Balong, Kec. Ringinrejo Kab. Kediri, dan kami sebagai anggota Ansor Banser wilayah Ringinrejo di perintahkan untuk melaksanakan takziyah sesuai instruksi Agus Rizmi sebagai ketua Ansor Kab. Kediri pada saat ini. tapi mengapa di Kediri?, sebuah pertanyaan besar, beliau lahir di Surabaya 62 tahun yang lalu, dan mendirikan Pondok di Kec. Pakis Malang, namun mengapa beliau di semayamkan di Kediri ?, letaknya di Kec. Ringinrejo, 1km dari tempat tinggal kami.

Kami bergegas menuju ke Pondok Arrosyad sesaat setelah berbuka puasa, di sana ternyata jenazah sudah tiba dan kami ikut alhamdulillah bisa ikut mensolati di kolter pertama, sebelum kolter kedua yang akan di laksanakan setelah solat taraweh. yang kami sayangkan adalah kenyataan bahwa jenazah beliau ternyata di makamkan secara protokol pemakaman Covid, entah alasan apa yang mendasari hal ini. pertanyaan kami mengenai alasan mengapa jenazah di makamkan di Kediri terjawab saat sambutan dari pihak keluarga, Sambutan di berikan oleh adik kandung beliau Prof. Dr. H. Imron Arifin, M. Pd bahwa alasan mengapa kediri di jadikan tempat disemayamkanya jenazah sang kakak adalah karena sang kakak telah memberi wasiat kepada keluarga bahwa jika suatu hari nanti beliau ( Kyai Agus) meninggal, beliau minta di makamkan di Kediri, lantas mengapa Ponpes Arrosyad asuhan Kyai Mahmud Rozi alasanya karena sebenarnya ada 4 tempat yang rencananya ditempati untuk pemakaman yaitu komplek makam Setono Landean, Komplek Makam Setono Gedong, Gurah, Tambak Mojo dan PonPes Arrosyad, setelah pertimbangan dari beberapa pihak, ternyata yang bersedia untuk di tempati adalah Komplek pemakaman yang ada di PonPes Arrosyad. dalam sambutanya Dr. Imron juga menceritakan bahwa Kyai H. Maemun Zubair pernah ngendikan bahwasanya ciri - ciri ulama adalah meninggalnya di hari selasa, sesuai hari meninggalnya beliau Kyai H. Agus yaitu Selasa Pon tanggal 15 Romadhon, semoga ini merupakan pertanda baik, Dr. Imron juga mengucapkan permohonan maaf jika selama hidup sang kakak ada kesalahan, dan beliau juga memohon kesaksian kepada jamaah yang hadir  bahwa sesungguhnya Kyai Agus adalah sosok yang sae.  namun jika di tafsir alasan beliau memilih Kediri sebagai peristirahatanya adalah karena beliau Kyai Ngabehi atau keturunan Ningrat yang menurut penuturan Ketua Ansor PAC Ringin Rejo, Kyai Agus masih ada garis keturunan dari Raja Jayabaya di Kediri.

                                          suasana pemakaman yang di bantu sahabat Banser

 Setelah sang adik memberikan sambutan, selanjutnya Kyai Mahmud sebagai tuan rumah memberikan sambutan, sambutanya cukup menarik dan membuka wawasan terhadap sejarah keberadaan Ponpes Arosyad. Pondok Pesantren Arrosyad didirikan oleh Kyai Sa'ad salah satu Dzuriah dari pondok Almunawir, nama Arrosyad adalah nama kakek dari Kyai Sa'ad yang di pakai untuk mengelabuhi tentara Belanda pada saat itu, karena Kyai Sa'ad adalah salah satu dari pasukan Diponegoro, Pondok Arrosyad adalah salah satu pondok tertua di Kediri Selatan, saat sambutan hadir juga Agus Reza dari Lirboyo yang menjadi perantara sambutan dari Kyai Marzuki Mustamar pengasuh Ponpes SabilulRosyad Malang dan juga ketua PWNU Jatim via virtual. Kyai Marzuki menceritakan banyak hal tentang peran Kyai Agus dalam dunia kesastraan dan kepenulisan di NU, Kyai Marzuki juga bercerita bahwa Kyai Agus adalah sosok yang Tawadu' dan dermawan, belai sangat gemar memebrikan sedekah kepada warga di sekitar Pondok Global, Kyai Agus sangat peduli terhadap warga terutama janda dan yatim piatu, bahkan untuk warga non muslim. menurut penuturan sang adik, Kyai Agus di saat saat terakhirnya masih sempat menanyakan apakah Janda dan anak Yatim di sekitar Pondoknya sudah di beri sedekah apa belum, sungguh sifat yang mulia yang bisa di jadikan panutan bagi generasi muda Indonesia

sumber http://digilib.uinsby.ac.id/4037/4/Bab%203.pdf

https://www.laduni.id/post/read/69376/biografi-kh-agus-sunyoto-mpd

Komentar