Hari Penabuhan genderang perang

 30 Oktober 2020, tepat 12 hari setelah ulang tahunku, aku dinyatakan lolos tahap SKB CPNS 2019, yang selanjutnya besok masuk tahap pemberkasan. aku cukup bahagia, tidak terlalu bahagia, mungkin malah orang - orang di sekitarku lebih ber uforia. kenapa aku tidak ber uforia?, karena aku harus memikirkan bagaimana caraku menjalankan bisnis ku setelah ini, distributor besi dan beberapa material lainya, bisnis yang hampir bangkrut karena di serang mafia dholim yang mengambil 70% barangku tanpa uang sepeserpun, bagaimana bisa?. akan ku ceritakan lain waktu saja. sore ini hujan deras, sebenarnya aku sudah ingin pulang, tapi rasanya sangat malas, apa lagi di sediakan kopi panas yang tak begitu sedap oleh karyawanku, it's ok, akan ku minum. besok tanggal 1 aku harus laporan keuangan kepada kakak iparku, bulan ini sumngguh sangat depresif, penjualan cukup sepi, alhamdulillah aku masi di bei kabar gembira oleh tuhan tentang kelulusanku.

ok, kembali pada kekalutan pikiranku, aku harus segera bisa mengambil barang lagi dari pabrik agar bisa memutar barang yang ada, aku pinjam adik, dia tak punya, maklum mau nikah, belum lagi bulan desember adalah HPL anak ke duaku. istriku kemarin lusa bilang padaku untuk mengambil tawaran pengajuan bantuan dari bank BRI sekita 2 juta an, karena dia takut tidak ada uang di hari kelahiran nanti, namun aku menolaknya, dengan alsan bahwa uang bantuan tersebut dan bantuan lainnya seperti BLT, dan Prakerja hanya untuk orang yang tak mampu, tanpa ada rasa kesombongan sedikitpun aku bilang bahwa kita masih dalam kategori mampu walau mungkin sedang dalam kelas paling bawah. entah mengapa, jika aku mengambil bantuan itu, aku merasa telah menghianati bapak dan mertuaku. mereka orang terhormat dan mengupayakan pendidikan yang tinggi untuk anaknya agar anaknya setidaknya bisa berjuang untuk dirinya sendiri dan keluarganya, syukur sykur untuk orang lain juga, la ini malah jadi dhuafa, ya kasian mereka to, aku bilang ke istriku lebih baik kita hutang dari pada mnerima bantuan.


Komentar